Sedekah adalah sebuah keutamaan, bagian dari amal kebaikan, kebiasaan orang-orang saleh, kegemaran para perindu surga, penolak bala bencana, pengundang rahmat dan pembuka pintu pertolongan Allah Azza wa Jalla.
Andaikan sedekah adalah sebuah biji, maka itulah biji yang paling menakjubkan lagi paling menguntungkan. Mengapa? Karena, saat di tanam di jalan-Nya, dia akan tumbuh menjadi sebesar atau seberat gunung. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ.
“Siapa bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, sedangkan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), niscaya Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya.
Kemudian, Dia mengembangkan untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya sehingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Maka, sedekah itu baik adanya, terpuji sifatnya, menenteramkan efeknya, lagi dicintai Allah dan Rasul-Nya, terlepas dari banyak atau sedikitnya sedekah yang kita keluarkan.
Namun demikian, pada praktiknya, keutamaan sedekah bertingkat-tingkat. Ada sedekah yang nilainya lebih utama dibanding sedekah lainnya, walaupun materi yang disedekahkan boleh jadi serupa bentuknya.
Maka …
(1) Sedekah pada bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan sedekah pada bulan selain Ramadhan. Rasulullah ﷺ pernah ditanya, “Sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR At-Tirmidzi)
Mengapa sedekah pada bulan Ramadhan dikatakan sebagai sebaik-baik sedekah? Pada bulan Ramadhan, kaum fakir miskin tidak bisa bekerja secara optimal karena berpuasa. Tidak hanya itu, pahala bersedekah pada bulan Ramadhan pun dilipatgandakan oleh Allah Ta’ala.
(2) Sedekah secara sembunyi-sembunyi lebih utama dibandingkan sedekah secara terang-terangan, terkhusus untuk sedekah yang sunnat sifatnya (QS Al-Baqarah, 2:271). Nabi ﷺ bersabda, “Sedekah sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemurkaan Allah.” (HR Ath-Thabrani)
(3) Sedekah pada hari-hari khusus, semisal pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah dan hari-hari ‘Id, lebih utama dibandingkan sedekah pada hari-hari selainnya.
(4) Sedekah di tempat-tempat yang mulia, semisal Mekkah dan Madinah, terkhusus di kedua masjid di dalamnya (Masjid Al-Haram dan Masjid An-Nabawi) lebih utama dibandingkan sedekah di tempat selainnya.
(5) Sedekah dalam keadaan istimewa lagi tidak bisa, semisal ketika di medan jihad, saat ibadah haji, saat terjadinya gerhana, sakit atau di perjalanan, lebih utama dibandingkan sedekah dalam kondisi biasa (normal).
(6) Sedekah dengan air lebih utama dibandingkan sedekah berupa makanan. Dengan catatan, apabila kebutuhan terhadap air lebih besar (lebih mendesak) daripada makanan.
Nabi ﷺ ditanya, “Sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Air.” (HR Abu Dawud). Namun, jika kebutuhan terhadap makanan lebih besar dan mendesak, sedekah dengan makanan lebih utama daripada air.
(7) Sedekah saat ada kebutuhan atau kesulitan lebih utama dibandingkan sedekah pada saat lapang. Allah Ta’ala berfirman, “Atau memberi makanan pada hari kelaparan.” (QS Al-Balad, 90:14)
(8) Kita pun disunnatkan untuk bersedekah setelah melakukan amal kemaksiatan. (Besar harapan, dengan bersedekah, Allah Ta’ala berkenan menghapuskan catatan keburukan, sekaligus menutup celah bagi datangnya akibat buruk dari maksiat tersebut).
* Disarikan dari Fikih Islam wa Adillatuhu karya Asy-Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dan sumber lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya
Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran?
HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144
Informasi Program Kunjungi Situs Resmi Kami :
www.dompetamal.com
www.blog.dompetamal.com
www.news.dompetamal.com
www.tasdiqulquran.or.id