Bersyukurlah saat kita bersedih saat mendengar ada masjid yang tengah dibangun dan butuh tambahan biaya, ada fakir miskin yang perlu dibantu, ada saudara yang kesusahan dan membutuhkan pertolongan, ada orang yang lapar, atau ada anak yatim yang perlu biaya untuk sekolah.
Dan, pada saat yang bersamaan kita tidak punya sesuatu yang bisa diberikan untuk menutupi kebutuhannya itu, kecuali doa dan harapan. Pada saat bersamaan, kita pun sudah berusaha mencari sebab untuk mendapatkan apa yang bisa disedekahkan, akan tetapi kita tidak mendapatkannya.
Mengapa harus bersyukur? Kita bersyukur karena hati kita masih hidup. Qalbu kita masih peka dengan peluang amal saleh. Batin kita masih punya gejolak untuk ikut serta dalam kebaikan.
Boleh jadi, Allah Ta’ala telah mencatatkan pahala sedekah walau kita tidak bersedekah. Mengapa? Karena kita telah bersungguh-sungguh dalam niat. Bukankah seseorang diberi balasan karena azam atau tekad yang kuat disertai niat yang jujur, sehingga dicatat baginya kebaikan yang sempurna?
Maka, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ: فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ.
وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِي صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ الحُرُوْفِ.
“Sesungguhnya Allah menulis aneka kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya. Siapa berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna.
Dan, jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat sampai perlipatan yang banyak.
Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan, jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim, dalam Hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah, No. 37).
Semoga informasi ini bermanfaat ya
Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran?
HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144
Informasi Program Kunjungi Situs Resmi Kami :
www.dompetamal.com
www.blog.dompetamal.com
www.news.dompetamal.com
www.tasdiqulquran.or.id