Perbanyaklah Orang yang Akan Membawakan Perbekalan Akhirat Kita

Siapa sesungguhnya yang paling beruntung: orang yang berinfaq ataukah yang menerima infaq? Sekilas pintas, yang beruntung adalah pihak yang menerima. Bagaimana tidak, awalnya dia tidak punya, dengan diberi dia menjadi punya. Awalnya lapar, dengan diberi dia menjadi kenyang.

Padahal, yang sebenar-benarnya beruntung adalah orang yang memberi. Sebelum memberi saja dia sudah diberi bonus berupa kebahagiaan dan ketenangan. Setelah memberi dia mendapatkan limpahan pahala.

“Seandainya seorang pemberi sedekah mengetahui dan melihat dengan sebenarnya bahwa sedekah yang dikeluarkannya telah sampai (ke tangan Allah) sebelum sampai ke tangan orang miskin,” ungkap Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, “niscaya rasa bahagia yang dirasakan seorang pemberi sedekah lebih besar dibandingkan rasa bahagia penerima (sedekah) itu.”

Sekilas pintas memang dia kehilangan barangnya, makanannya, pakaiannya, uang atau hartanya. Padahal, kehilangannya hanya sebentar. Pada waktunya nanti, dia akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi berlipat-lipat dari apa yang dikeluarkannya itu.

Maka, kalaulah ada pihak yang harus berterima kasih, orang yang berinfaqlah yang harus berterima kasih kepada yang berkenan menerima infaq. Karena, dia telah rela membawakan persembahannya kepada Allah Azza wa Jalla tanpa harus bersusah payah.

Ini sebagaimana dikatakan oleh Fudhail bin ‘Iyyadh ketika melihat orang-orang mengambil sedekah, “Mereka membawa perbekalan kita ke akhirat tanpa upah sampai meletakkannya di dalam timbangan (mizan) di hadapan Allah Ta’ala.”

Itulah mengapa, di antara kebiasaan unik dari seorang Sayyidah ‘Aisyah ra. adalah, setiap kali hendak memberikan dirham kepada fakir miskin, beliau akan mengolesi dirham tersebut dengan minyak wangi.

Orang-orang yang melihat pun bertanya mengapa Sayyidah ‘Aisyah ra. melakukan hal tersebut dan beliau menjawab, “Sesungguhnya sekeping dirham itu akan sampai ke tangan Allah terlebih dahulu sebelum jatuh ke tangan orang miskin.”

Disarikan dari Raddul Balâ’ bid-Du’â wadz-Dzikri wash-Shadaqah (Terjemah: Amalan Penghilang Susah) karya Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi.

Semoga informasi ini bermanfaat ya

Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran?

HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Informasi Program Kunjungi Situs Resmi Kami :
www.dompetamal.com
www.blog.dompetamal.com
www.news.dompetamal.com
www.tasdiqulquran.or.id

DAPA
DAPA Sahabat Anda dalam Berbagi

Selamat datang, di website kami. Silahkan Tinggalkan Pesan...

Advertismentspot_img
Advertismentspot_img
Advertismentspot_img
Advertismentspot_img

Blog Terbaru

Belajar Rendah Hati kepada Para Nabi

Ada berjuta kisah di muka bumi ini. Namun, tiada yang paling baik, paling bermakna, lagi paling menggugah jiwa dan menajamkan akal selain kisah-kisah yang...

Tetap Sedekah Walau Sedang Susah, Mengapa ?

Seberat apapun kondisi ekonomi kita, seminim apapun penghasilan kita, entah harian, pekanan, atau penghasilan bulanan, jangan pernah hilangkan pos infaq darinya. Mengapa demikian? Boleh jadi,...

Satu Shalawat Tiga Keutamaan

Shalawat adalah tanda cinta seorang Mukmin kepada Rasulullah ﷺ. Siapa mengucapkannya dengan tulus, sekali saja, Allah Ta'ala akan berikan kepadanya tiga keutamaan. Apakah itu?...

SUDAHKAH ANDA SEDEKAH HARI INI?

"Sedekah rahasia (tersembunyi) itu memadamkan amarah Ilahi"
(HR Thabrani dan Ibnu Asakir)
Nanti Saja
close-link
%d blogger menyukai ini: