Mengapa sedekah terasa susah? Mengapa infak bawaannya berat? Padahal, untuk hobi, gaya hidup, dan kesenangan, orang sangat mudah mengeluarkan hartanya?
Jawabannya terungkap dalam surat Al-Baqarah ayat 268. Allah Ta’ala berfirman:
ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan, sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat “setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan” maksudnya adalah setan menakut-nakuti manusia dengan kefakiran atau kekurangan sehingga mereka menahan diri dari menginfakkan harta di jalan Allah.
Pada saat bersamaan, menurut Syaikh Dr. Sulaiman Al-Asyqar, setelah mengajak manusia melakukan kebakhilan dalam menjalankan ketaatan, setan menyuruh manusia mengeluarkan harta untuk maksiat.
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan jahat (dalam ayat ini) menurut pandangan orang Arab adalah bakhil atau kikir, karena besarnya keburukan dari sifat bakhil bagi mereka.
Ada fakta menarik yang diungkapkan Imam Hasan Al-Bashri. Menurut beliau tidak kurang dari 90 ayat dalam Al-Quran yang menegaskan bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan kadar rezeki, jaminan bagi hamba-Nya, dan balasan terbaik bagi orang yang berinfak.
Dan, hanya pada satu ayat, Allah menyebutkan “ancaman” setan bagi orang yang berinfaq. Ayat tersebut adalah Al-Baqarah ayat 268 ini.
Maka, dari sini kita dapat bercermin diri: manakah yang paling sering kita perturutkan, bisikan setan agar kita menahan diri dari berinfaq fii sabilillah ataukah mengejar kepastian janji Allah dengan banyak bersedekah, yaitu hadirnya al-maghfirah dan al-fadhlu?
Makna (المغفرة) adalah penutupan dari Allah Ta’ala untuk hamba-Nya atas segala dosa yang pernah dilakukannya (sehingga dosanya Allah tutupi) baik saat di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun (الفضل) adalah Allah Ta’ala akan memberi ganti bagi orang yang bersedekah dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang disedekahkannya, yaitu berupa kelapangan rezeki dan memberi kenikmatan di akhirat dengan apa yang lebih baik, lebih banyak, lebih besar, dan lebih indah.
📝 Disarikan dari Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir Al-Imam Asy-Syaukani, karya Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar (dalam TafsirWeb), dan lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya
Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran?
HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144
Informasi Program Kunjungi Situs Resmi Kami :
www.blog.dompetamal.com
www.dompetamal.com
www.tasdiqulquran.or.id